Layaknya hari ini. Seperti musim. Akan datang waktu di mana bunga-bunga kembali bersemi dalam hati setelah hujan turun dengan derasnya. Memberi kehidupan baru dan warna-warni yang indah. Cinta itu terkadang seperti rumput teki. Liar. Tak pernah bisa tercabut hingga ke akarnya. Tumbuh subur walaupun tak ada yang peduli. Kapanpun. Di manapun. Tak pernah peduli seperti apa habitatnya. Apa yang terjadi di sekelilingnya. Dan apa yang akan terjadi padanya. Kankah ia hilang atau justru semakin subur.
Sepertinya rasa cinta itu benar-benar telah menyelimuti hatiku. Aku terperangkap olehnya. Aku tak mampu menolak apa yang telah ditawarkan oleh cinta. Mungkin aku terlalu terbuai olehnya. Ku tahu di salah satu sudut hatiku ada rasa takut untuk terluka lagi tapi aku lebih memilih untuk mengambil segala resiko hanya untuk bisa selalu ada di dekatnya. Setiap hari. Setiap detiknya. Kuingin tiap detik yang hilang dari hidupku hanya dipenuhi oleh tawanya, candanya, senyumnya yang selalu mengganggu pikiranku. Merasuk dalam jiwaku dan menyelinap hingga ke mimpiku.
Pahit getir cinta yang pernah singgah di hatiku terkadang membuatku semakin pesimis. Tak yakin akan dapatkan cinta itu. Cinta yang kini ditawarkan olehnya.
Dan panah cupid itu telah tertancap tepat di tengah hatiku. Menembus hingga ke jantung. Membuat cinta itu ikut mengalir bersama dengan darahku. Keluar dari jantung, memasuki tiap arteri dan menyusuri setiap bagian tubuh ini. Cinta yang terkadang bisa membuatku sangat bahagia setiap harinya namun terkadang bisa membuatku terluka parah lagi. Cinta yang bisa membuatku tersenyum sendiri saat teringat apa yang telah kualami. Berdua dengannya membuat jiwaku melayang entah ke mana. Meninggalkan tubuhku yang terpaku oleh segala pesonanya.
Entah mengapa hati ini terasa begitu bahagia saat kumelihat senyumnya yang khas yang terukir untukku walau hanya sesaat. Diri ini seperti berada di atas awan. Terasa sangat nyaman hingga ku tak ingin pergi. Senyumnya seperti obat yang sangat ampuh yang dapat menghilangkan semua kesal yang ada di hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar