Welcome to NenkDyDy...

Yuk cari tau tentang dunia kesehatan, tips, atau bahkan tulisan iseng aku di sini...moga smuanya bisa bermanfaat yaa dan...selamat menikmati... ^^

Selasa, Oktober 14, 2008

Hepatitis C

Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C, umumnya timbul setelah transfusi atau penyalahgunaan obat-obatan secara parenteral; seringkali penyakit ini berlanjut menjadi kronis yang biasanya tidak menunjukkan gejala tetapi dapat menjadi sirrosis hati. Virus hepatitis C sendiri merupakan suatu virus RNA linear, untai tunggal, bermuatan positif, memiliki 9600 nukleotida, merupakan famili dari flavivirus dan pestivirus. Ditemukan pada tahun 1989 sebagai penyebab dari 90-95 % kasus hepatitis non-A non-B yang berhubungan dengan transfusi darah. HCV terdapat dalam darah, dan jalur transmisinya termask darah dan produk darah, jarum yang terkontaminasi oleh darah dan alat-alat yang mungkin digunakan oleh pengguna obat-obatan intra vena (yang dimasukkan lewat pembuluh darah balik) dan hal-hal yang berhubungan dengan tattoo, bodypiercing dan akupuntur.

Penyakit ini dapat terjadi pada usia berapapun, namun lebih sering pada orang dewasa dan 90-95 % diantaranya terkait dengan transfusi. Masa inkubasinya berkisar antara 2-26 minggu ( rata-rata 6-12 minggu ). penyebaran penyakit hepatitis C dapat melalui transfusi darah atau penggunaan jarum secara bersama-sama (misalnya pada penggunaan narkotika jenis suntikan).

Ada beberapa tipe orang yang berisiko terinfeksi virus hepatitis C, diantaranya :
  • Orang yang mendapat transfusi darah
  • Pasien dan staf yang menangani cuci darah
  • Penderita hemophilia, arena mereka sering harus menjalani transfusi darah meskipun sudah dilakukan screening antiHCV pada darah yang hendak didonorkan
  • Pengguna narkoba dengan jarum suntik. Pertukaran jarum suntik apalagi yang mengandung darah
  • Mereka yang berhubungan dengan peralatan medis yang tidak steril
  • Pekerja kesehatan yang selalu berhubungan dengan berbagai pasien dan peralatan kesehatan yang berkemungkinan mengandung virus hepatitis C
  • Pasien akupuntur
  • Mereka yang bertato
  • Pasangan seks penderita
  • Anak / bayi dari ibu pengidap hepatitis C

Gejala klinis yang biasanya timbul karena penyakit ini :

  • Anorexia
  • Rasa tidak enak pada lambung
  • Nausea (mual)
  • Vomiting (muntah)
  • Ikterus (warna kuning pada beberapa area tubuh)

Masing-masing gejala tersebut cenderung datang secara bertahap. 80 % penderita hepatitis C kronis tidak menunjukkan gejala apapun.

Pada pemeriksaan laboratorium bisa didapatkan :

  • Tes fungsi hepar : ALT dan AST meningkat menandakan adanya kerusakan hepar
  • Tes serologik : Adanya Anti HCV (antibody yang melawan virus hepatitis C). Mengindikasikan replikasi virus aktif dan infektivitas, memerlukan waktu 2-8 minggu untuk berkembang setelah terjadinya gangguan pada hati. Dan adanya HCV-RNA yang mendeteksi asam nukleat dari infeksi HCV baru

Komplikasi yang dapat terjadi :

  • Hepatitis kronik
  • Carcinoma hepatoseluler

Penatalaksanaan

  • Interferon efektif 50 %
  • Interferon α-2b +ribavirin
    Dosis dewasa : 3 juta unit 3x/minggu SC +ribavirin 1000-1200 mg/hari PO x2 bulan
  • Interferon α-2b (Intron A)
    Dosis dewasa : 3 juta unit SC atau IM 3x/minggu x 12-24 bulang
  • Interferon α-2a (Roferon-A)
    Dosis dewasa : 3 juta unit SC atau O atau IM 3x seminggu 12-24 bulan
  • Interferon alfacon-1 (Infergen)
    Dosis dewasa : 9 mcg 3x/minggu x 6 bulan

Pencegahan

  • Tidak ada vaksin
  • Menghindari penggunaan jarum suntik secara bersama-sama

Prognosis

  • Fatalitas jarang
  • 40 % sembuh total
  • 60 % menjadi carrier
  • 20 % menderita carcinoma hepar
  • 50 % menjadi hepatitis kronik progresif
  • 25 % menjadi sirrosis hepatis