Welcome to NenkDyDy...

Yuk cari tau tentang dunia kesehatan, tips, atau bahkan tulisan iseng aku di sini...moga smuanya bisa bermanfaat yaa dan...selamat menikmati... ^^

Minggu, Juli 11, 2010

Teh Hijau (Green Tea)


Apakah Teh Hijau Itu ?

Apakah teh hijau berbeda dengan teh yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat ? Kita mengenal 3 macam teh yang diminum :

·      Teh hitam (black tea, teh merah) :

Daun teh difermentasi seluruhnya 100%, merupakan teh yang umum dikonsumsi di masyarakat

·      Teh oolong :

Daun teh hanya difermentasi 50%

·      Teh hijau :

Daun teh tidak mengalami fermentasi, hanya dikeringkan saja dengan pemanasan dan penguapan untuk menginaktivasi enzim polifenol oksidase

 

Sejarah Pohon Teh

Teh sebagai minuman obat telah dikenal sejak tahun 2700 SM di negeri Cina, yang kemudian dibawa ke Jepang dan menyebar ke seluruh dunia.

Teh berasal dari pohon teh yang disebut Camellia sinensis. Pohon teh yang berasal dari daerah Assam di India, dikenal dengan varietas Assamica, sedangkan yang berasal dari dataran Cina dan Asia Timur dikenal dengan varietas Sinensis.

Sebagian besar pohon teh di Indonesia adalah varietas dari Assamica, meskipun demikian ada beberapa perkebunan yang menanam pohon teh dari varietas Sinensis.

Pohon teh di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1686 pada waktu penjajahan Belanda, seorang Belanda yang bernama Dr. Andreas Cleyer yang membawa pohon teh ke Indonesia.

 

Manfaat Teh Hijau

·      Sebagai anti kanker di perut, payudara, kandungan, prostat, rongga mulut dll

·      Sebagai ani mikroba

·      Mencegah aterosklerosis

·      Menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskuler dan stroke, teh hijau memiliki efek pelindung jantung, khususnya apabila mulai dikonsumsi sebelum terjadi pengerasan arteri

·      Mencegah penyakit ginjal

·      Anti diabetes

·      Meningkatkan daya imunitas/kekebalan tubuh

·      Mencegah penyakit Parkinson

·      Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida

·      Mencegah karies gigi

·      Mencegah napas berbau

·      Sebagai diuretika

·      Mencegah oksidasi

·      Mencegah osteoporosis

·      Memperlambat proses penuaan dan memperpanjang umur karena aktivitas antioksidan

·      Menurunkan berat badan/melangsingkan tubuh

·      Dan lain-lain

 

Manfaat-manfaat tersebut di atas berbeda pada setiap orang dan bersifat individual, yaitu reaksi atau manfaat yang dirasakan akan berbeda pada setiap orang. Sebagian besar khasiat teh hijau disebabkan adanya senyawa polifenol yaitu katekin. Selain katekin, masih banyak senyawa-senyawa lain yang ditemukan dalam daun teh, antara lain kafein, tannin, vitamin, mineral.

Komposisi bermacam-macam katekin dalam teh hijau adalah sebagai berikut :

Katekin                          : 1-2%

Epikatekin                     : 1-3%

Epikaekin galat             : 3-6%

Gallokatekin                  : 1-3%

Epigallokatekin             : 3-6%

Epigallokatekin galat    : 7-13%

Kandungan katekin pada varietas Assamica lebih banyak tetapi varietas Sinensis memiliki aroma yang lebih baih karena kandungan asam aminonya lebih tinggi.

 

Cara Menyeduh Teh Hijau

·      Satu sendok teh (2,5 gram) teh hijau diletakkan dalam penyaring teh dalam poci tanah atau porselen dan diseduh dengan air panas yang telah mendidih

·      Suhu air panas sebaiknya antara 80-90oC, atau air mendidih yang dibiarkan dahulu selama 5 menit

·      Teh hijau yang telah diseduh dengan air panas tersebut dibiarkan terendam selama 2-5 menit, kemudian daunt eh dalam penyaring teh diangkat dan dikeluarkan dari poci

·      Teh yang telah diangkat dapat diseduh sekali lagi selama 2-5 menit dengan air panas

·      Setelah penyeduhan kedua, ampas teh hijau sebaiknya tidak diseduh lagi dan dibuang

·      Pembuatan teh hijau jangan dilakukan di dalam poci / panic aluminium atau stainless steel, karena akan memberikan reaksi yang kurang baik pada peminum teh, antara lain nyeri lambung, mual, bahkan sampai kolik lambung atau usus

·      Penyeduhan teh jangan terlalu lama atau lebih dari 5 menit, karena akan menyebabkan pengeluaran zat tanin dari dalam daun teh. Zat tanin juga dapat menyebabkan nyeri lambung atau nyeri perut, bahkan sampai kolik abdomen

·      Larutan teh hijau yang telah siap dikonsumsi, sebaiknya diminum sesudah makan dalam keadaan hangat, jangan terlalu panas karena berisiko terkena kanker oesophagus (kerongkongan)

·      Larutan teh hijau sebaiknya tidak dicampur dengan gula atau pemanis lainnya karena akan mengubah aroma teh hijau

 

Dosis Teh Hijau

Dosis yang terbukti bermanfaat adalah 5-6 cangkir sehari.

Bagi peminum teh hijau, lanjutkanlah kebiasaan itu. Bila Anda baru memulai minum teh hijau, minumlah secara teratur dan Anda akan mendapatkan manfaatnya walaupun dalam waktu yang panjang

 

Sumber : Forum Komunikasi FK UK. Maranatha edisi Juni 2007

Si Dia Flirting Gak Sih?



Flirting, menurut Jeffrey Hall, PhD, seorang asisten profesor dari studi komunikasi di University of Kansas, menggambarkan seluruh pendekatan yang dilakukan seseorang untuk menunjukkan minat secara romantik. Banyak hal yang dilakukan saat flirting, entah itu dengan pandangan mata, gerak-gerik, atau dengan mengucapkan kata-kata rayuan.

Dalam penelitian barunya mengenai berbagai gaya flirting, Hall menemukan lima dasar flirting. Setiap gaya memiliki irisan, atau ciri-ciri yang mirip dengan gaya lainnya. Dan, meskipun ia melibatkan pria dan wanita dalam penelitiannya, yang diungkapkannya kali ini hanya tipe flirting para pria.

1. The Playful Flirt
Pernahkah Anda bertemu seorang pria di suatu tempat, dan langsung merasa "klik" dengannya? Caranya berbicara mengesankan ia sangat tertarik dengan kehidupan Anda. Namun setelah meminta nomor telepon Anda, ia tak pernah menghubungi Anda hingga sekarang. Inilah yang disebutplatful flirt. Dengan pesonanya, dia membuat Anda merasa jadi orang paling menarik di dunia. Saat berbicara, matanya tak bisa lepas dari Anda.

Sisi romantisme pria tipe ini: Dia mungkin mengecoh banyak wanita. Dia dapat berpindah dari hubungan dengan satu orang kepada orang lain, dan dia tidak menjalaninya dengan serius.

Apakah pria seperti ini yang Anda inginkan? “Orang-orang ini hanya ingin meningkatkan keyakinan diri mereka,” kata Hall. “Dia menggoda hanya karena dia menyukai cara tersebut. Hal tersebut bagaikan olah raga baginya, bukan merupakan suatu cara untuk memulai hubungan."

2. The Physical Flirt
Anda pasti pernah melihat orang seperti ini. Dia selalu tampil percaya diri, entah dengan penampilannya atau cara bicaranya. Di mana pun berada, dia sangat nyaman dengan bahasa tubuhnya, dan sebaliknya juga sangat ahli untuk membaca bahasa tubuh Anda. Dia juga sangat pintar berbicara, dan dengan mudah membuat Anda terlibat dalam obrolan intens yang menjurus ke romantisme.

Sisi romantis pria tipe ini: Tipe ini cenderung mampu mendapatkan perhatian wanita dengan cepat.

Namun, apakah pria seperti ini yang Anda inginkan? Dia memang tertarik pada Anda, tetapi dia juga akan mudah flirting dengan perempuan lain. Jadi berhubungan dengannya dalam jangka pendek merupakan suatu ide yang baik, tetapi tidak untuk jangka panjang.

3. The Sincere Flirt
Anda mungkin bertemu dia di tempat kerja atau melalui tetangga Anda, mengira dia salah satu teman Anda. Ternyata dia senang ngobrol dan ingin mengenal Anda lebih jauh. “Dia mungkin berhati-hati untuk mendekati Anda,” Hall memperingatkan. “Orang seperti ini percaya bahwa wanita harus diberi waktu sampai perasaannya muncul, tanpa harus dipaksa atau didesak untuk segera memberi jawaban."

Sisi romantisme pria tipe ini: Dia bergerak lebih lambat dari pria tipe Physical Flirt. Tetapi dia tipe pria yang ingin memiliki pacar serius, yang memiliki chemistry secara fisik maupun emosional dengan pasangannya. Pria seperti ini jelas merupakan pasangan yang Anda inginkan. 

4. The Traditional Flirt 
Di mata Anda, mungkin ia seorang pria konservatif. Ia tipe pria yang selalu mengikuti peran ganda tadisional, misalnya: prialah yang harus melakukan pendekatan, membayar makanan, atau memutuskan kemana Anda akan berkencan. Anda mungkin akan bertanya-tanya mengenai caranya berhubungan, karena ia bertindak begitu cepat.

Sisi romantisme pria tipe ini: Dia cenderung membentuk hubungan yang solid, dan dia tidak suka main-main. Sama seperti tipe Sincere Flirt, pria seperti ini memang cenderung ingin membangun hubungan yang serius. Begitu ia melakukan pendekatan pertamanya, saat itulah ia tahu bahwa Anda lah yang ia inginkan.

5. The Polite Flirt
Pria seperti ini agak sulit disadari kesadarannya. Sebab, ia tidak menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan kencan, ataupun momen mencari pasangan. Kalaupun ia sedang berada di kelab malam, biasanya karena dipaksa oleh teman-temannya. Lalu, dia akan duduk di pojokan. Tidak berarti pria ini tidak butuh pasangan; ia hanya tidak suka cara yang digunakan orang lain untuk mencari pasangan. Akibatnya, perempuan sering mengira pria tipe ini hanya menginginkan hubungan yang platonis.

Sisi romantisme pria tipe ini: Ia hanya mau "diganggu" oleh seseorang yang menurutnya layak diajak serius. 

Dengan gayanya itu, sebenarnya pria seperti ini cukup baik untuk dijadikan kekasih. Tetapi bisakah Anda mengikuti caranya yang tidak menyukai hal-hal romantis? Jeffrey Hall menyarankan, jika Anda memiliki rencana untuk makan siang bersama, ubah rencana tersebut menjadi makan mala. Atau, ajak dia untuk jalan-jalan menikmati malam. “Begitu Anda melewati masa-masa flirting ini, hal-hal lain akan lebih mudah untuk Anda," katanya.


Sumber : www.female.kompas.com

Selasa, Juli 06, 2010

Lesson in Life

I've learned that we don't have to change friends if we understand that friends change.

I've learned that no matter how good a friend is, they're going to hurt you every once in a while and you must forgive them for that.

I've learned that true friendship continues to grow, even over the longest distance. The same goes for true love.

I've learned that you can do something in an instant that will give you heartache for life.

I've learned that it's taking me a long time to become the person I want to be.

I've learned that you should always leave loved ones with loving words. It may be the last time you see them.

I've learned that you can keep going long after you can't.

I've learned that we are responsible for what we do, no matter how we feel.

I've learned that either you control your attitude or it controls you.

I've learned that regardless of how hot and steamy a relationship is at first, the passion fades and there had better be something else to take its place.

I've learned that heroes are the people who do what has to be done when it needs to be done, regardless of the consequences.

I've learned that money is a lousy way of keeping score.

I've learned that my best friend and I can do anything or nothing and have the best time.

I've learned that sometimes the people you expect to kick you when you're down, will be the ones to help you get back up.

I've learned that sometimes when I'm angry I have the right to be angry, but that doesn't give me the right to be cruel.

I've learned that just because someone doesn't love you the way you want them to doesn't mean they don't love you with all they have.

I've learned that maturity has more to do with what types of experiences you've had and what you've learned from them, and less to do with how many years you have lived.

I've learned that it isn't always enough to be forgiven by others. Sometimes you have to learn to forgive yourself.

I've learned that no matter how bad your heart is broken the world doesn't stop for your grief.

I've learned that our background and circumstances may have influenced who we are, but we are responsible for who we become.

I've learned that just because two people argue, it doesn't mean they don't love each other And just because they don't argue, it doesn't mean they do love each other.

I've learned that you shouldn't be so eager to find out a secret. It could change your life forever.

I've learned that two people can look at the same thing and see something totally different.

I've learned that your life can be changed in a matter of hours by people who don't even know you.

I've learned that even when you think you have no more to give, when a friend cries out to you you will find the strength to help.

I've learned that credentials on the wall do not make you a decent human being.

I've learned that the people you care about most in life are sometimes taken from you too soon

I've learned that you cannot make someone love you.

All you can do is be someone who can be loved.

The rest is up to them.

I've learned that no matter how much I care, some people just don't care back.

I've learned that it takes years to build up trust, and only seconds to destroy it.

I've learned that it's not what you have in your life but who you have in your life that counts

I've learned that you can do something in an instant that will give you heartache for life.

I've learned that it's taking me a long time to become the person I want to be.

I've learned that you should always leave loved ones with loving words.

It may be the last time you see them.

I've learned that you can keep going long after you think you can't.

I've learned that we are responsible for what we do, no matter how we feel.

I've learned that either you control your attitude or it controls you.

I've learned that learning to forgive takes practice.

I've learned that there are people who love you dearly, but just don't know how to show it.

I've learned that just because someone doesn't love you the way you want them to doesn't mean they don't love you with all they have.

I've learned that it isn't always enough to be forgiven by others. Sometimes you have to learn to forgive yourself

I've learned that no matter how bad your heart is broken the world doesn't stop for your grief.

(www.Indianchild.com)