Welcome to NenkDyDy...

Yuk cari tau tentang dunia kesehatan, tips, atau bahkan tulisan iseng aku di sini...moga smuanya bisa bermanfaat yaa dan...selamat menikmati... ^^

Selasa, November 02, 2010

Rain Before Sunshine - Part 2


Perlahan-lahan air mata menggenang di sudut matanya. Hatinya seperti tercabik-cabik setiap ia teringat kejadian itu. Delza pun menarik nafas dan membuangnya dengan cepat seolah ia ikut membuang rasa sesak dihatinya. Ia masih tak habis pikir, mengapa Rein, begitu mudah meninggalkannya, hanya karena orang tua Rein telah menentukan jodohnya. Batin Delza selalu bertanya-tanya, tak bisakah lelaki itu menentukan masa depannya sendiri, apa salah dan kekurangannya hingga Rein memilih menyerah begitu saja pada cinta mereka. Padahal sejak awal, hubungan mereka baik-baik saja. Orang tua Rein pun bisa menerima kehadirannya, bahkan Raisa, adik Rein satu-satunya sangat dekat dengannya. Tak jarang Raisa meminta Delza untuk menemaninya jalan-jalan. Delza dan Rein pun sudah beberapa kali membicarakan rencana masa depan masing-masing. Semuanya terasa sempurna hingga perjodohan sialan itu muncul dalam hubungannya dengan Rein.
5 tahun sudah berlalu sejak kejadian menyakitkan itu, namun hingga kini hatinya masih tertutup rapat untuk dapat menerima sosok pengganti Rein. Padahal entah sudah berapa banyak lelaki yang mencoba mendekatinya. Untuk bahagia tak selalu harus memiliki pasangan, begitu kilahnya setiap muncul pertanyaan mengapa ia tak jua mencari pasangan hidup semenjak putus dengan Rein. Ia lebih memilih menenggelamkan diri dalam kesibukannya meniti karier.

{{{

Delza melangkah cepat di koridor rumah sakit. Ia harus mem-visite pasien pagi ini. Tak dihiraukannya rasa lelah yang masih menjalari tubuhnya karena kurang istirahat semalam. Ia bergegas menuju ruang rawat VIP rumah sakit tempat salah satu pasiennya dirawat.

"Pagi, Bu. Gimana keadaannya hari ini? Sudah baikan?"
"Pagi, Dokter Delza. Alhamdulillah sudah dok, sudah jauh lebih enak. Sekarang saya sudah bisa jalan tanpa tongkat dok."
"Wah, perkembangan Ibu pesat sekali, kalau begini terus, lusa ibu sudah bisa pulang."
"Terima kasih banyak dok. Untung dokter sabar menghadapi saya."
"Jangan berterima kasih sama saya bu, Ibu yang hebat bisa berjuang sekeras ini untuk bisa sembuh" ujarnya sembari tersenyum.
"Dok, saya boleh tanya sesuatu?"
"Boleh Bu, apa itu?"
"Dokter sudah punya pacar belum?"
"Ah, Ibu ini. Masih sama seperti kemarin Bu, saya masih jomblo. Hahaha."
"Masa masih belum ada yang nempel sih Dok, kan banyak dokter-dokter yang ganteng di sini."
Delza tersenyum simpul.
"Saya kan mau ngerawat Ibu dulu sampai benar-benar sembuh, biar nanti bisa mencarikan saya jodoh." ujarnya sedikit bergurau.
"Hahaha, Dokter ada-ada saja."

2 bulan yang lalu, Bu Marni, begitu ia menyapa pasiennya, datang karena kecelakaan lalu lintas parah yang merenggut nyawa anak semata wayangnya dan membuatnya lumpuh. Keadaan ini membuat Bu Marni sangat terpukul hingga tak mau diterapi. Tapi Delza selalu bersikeras menyemangatinya untuk mengikuti serentetan fisioterapi. Hampir sebulan Delza membujuk Bu Marni mengikuti fisioterapi hingga akhirnya pasien yang ia sudah ia anggap seperti ibunya ini menuruti anjurannya. Dan kini Delza bisa tersenyum puas melihat kesembuhan pasiennya.

{{{

Rrrr...Rrrr..
Delza melirik sekilas ke arah ponselnya yang bergetar.

Edies calling...

"Deeeeeel, lo di mana sih? Masih lama gak? Gw udah nunggu dari tadi nih. Udah jamuran gw di sini nungguin lo." suara di seberang sana langsung memberondongnya dengan pertanyaan.
"Hehehe, 10 menit lagi gw nyampe sana. Tadi pas mau berangkat gw ada pasien baru. Sabar ya."
"Ok. Ok. Gw di cafe-nya ya. Buruan dateng. Ga enak nih gw kelamaan ngopi sendirian di sini."
"Siap Bos. Hehehe."
"Ok. See you."
"Bye."

Delza mempercepat laju mobilnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 04. 45 sore, itu artinya ia sudah terlambat 45 menit dari janjinya dengan Edies, sahabatnya sejak duduk di bangku SMP. Dan jalanan sudah mulai padat oleh kendaraan para karyawan yang baru pulang kerja.

Tin tin tiiiiiiiiin...
Tak henti-hentinya ia membunyikan klakson Suzuki SX4 hitamnya ketika ada kendaraan yang berjalan lambat di depannya. Tak sampai hati membiarkan sahabatnya itu menunggu lebih lama lagi. Tak biasa baginya datang terlambat pada sebuah janji. Namun apa daya, pekerjaannya sebagai seorang dokter kadang tak kenal waktu. Saat ada pasien gawat, itulah yang harus ia nomor satukan di atas segala kepentingan lainnya.

{{{

Delza memasuki cafe, matanya menjelajah ke setiap sudut ruangan mencari sosok Edies. Yang dicari langsung melambaikan tangannya begitu melihat Delza berdiri di dekat pintu masuk.

"Sorry, sorry, telat banget ya gw." ujarnya saat tiba di meja Edies.
"Iya ga apa-apa. Gw udah sadar kok sama risiko gawean lo itu."
"Hehehe, makasih sayang." 
"Lo mau pesen minum dulu gak?"
"Gak usah Dies, tadi gw barusan minum. Kita langsung ke butik aja yuk."
"Ya udah, gw bayar minumannya dulu ya." ujar Edies sambil memanggil waitress.

Setelah selesai membayar minuman, Edies dan Delza berjalan menuju butik yang ada di lantai 2 gedung tersebut. Minggu lalu, Edies menelepon dan memintanya untuk menemaninya ke butik langganan mereka untuk memesan sebuah kebaya pengantin. Ya, sahabatnya itu akan menikah 6 bulan lagi setelah bertunangan selama 1 tahun.

Kamis, Oktober 28, 2010

Rain Before Sunshine - Part 1


Dinginnya malam mulai menusuk tulang. Kesunyian mulai menghampiri. Harusnya Delza sudah masuk ke alam bawah sadarnya, menyiapkan energi untuk aktivitas esok hari. Entah apa yang sedang mengusik pikirannya, hingga ia masih terdiam di balkon kamar. Matanya tak jua bisa terpejam meski ia telah mencoba merebahkan diri di peraduannya setengah jam yang lalu. Tapi matanya tak bisa diajak kompromi. Mungkin masih ingin menikmati indahnya langit malam. Langit memang nampak lebih cerah dari biasanya. Kerlap-kerlip bintang seolah memanggil seraya membujuk agar ditemani. Semilir angin memainkan lembut rambut panjangnya yang terurai. Seakan ingin mengajaknya berdansa di tengah kegelapan malam. Tatapannya menerawang, menembus semesta seolah mencari sesuatu yang selama ini belum dapat ia temukan. Sedang apa ia di sana, gumamnya.
 Ingatannya melompat pada kejadian 5 tahun yang lalu. Saat itu,ia dan Rein, kekasihnya, sedang merayakan hari jadi mereka yang ke-3. Menghabiskan malam itu dengan berbagi keceriaan berdua. Diawali dengan makan malam romantis di sebuah cafe yang sengaja dipesan Rein untuk mereka berdua. Lalu menikmati langit malam di taman kota sembari berbagi cerita tentang kenangan masa lalu saat mereka masih sama-sama duduk di bangku SMA. Saling menertawakan kebodohan masing-masing kala itu. Tiba-tiba Rein terdiam.

"Rein, kamu gak apa-apa?" tanya Delza khawatir.
"Aku gak apa-apa Del. Tapi..."
"Tapi apa Rein?"
"Ada satu hal yang mau aku sampaikan sama kamu."
"Apa itu? Pentingkah?"
"Ya, sangat penting bagiku. Tapi aku mohon, kamu jangan marah sama aku."
"Kenapa Rein? Jangan bikin aku khawatir dong."
"Del..." Rein tertunduk lesu "Kita gak mungkin sama-sama lagi."
"Kenapa Rein? Karena kamu mau melanjutkan kuliah ke Amerika? Kita kan masih bisa long distance. Aku siap kok."
"Bukan itu masalahnya Del."
"Terus apa? Bilang sejujurnya Rein."
"Orang tuaku mau menjodohkan aku dengan anak teman bisnis Papa."
"Terus kamu mau?"
"Aku gak bisa apa-apa lagi Del. Aku gak bisa nolak permintaan mereka. Aku gak mau jadi anak durhaka."
"Itu artinya, kamu udah gak sayang sama aku?"
"Aku sayang sama kamu, bahkan lebih dari yang kamu tahu. Tapi aku gak bisa Del."
"Kamu pengecut Rein."

Delza berlari menembus kegelapan malam seorang diri sembari menahan air mata yang memaksa untuk keluar. Tak dihiraukannya teriakan Rein. Sejak saat itu, ia tak pernah bertemu dengan Rein lagi. Meskipun berulang kali Rein menghubunginya dan mencoba datang ke rumahnya, ia selalu menolaknya mentah-mentah. Terlalu sakit baginya untuk dapat melihat wajah yang pernah ia kasihi itu.

 Dasar pengecut, batinnya.

Gagal Bukan Berarti Kalah

Banyak orang begitu terlena pada sebuah kata keberhasilan atau kemenangan. Tenggelam dalam euforia kesenangannya yang hanya sesaat. Dan justru melupakan bahwa kegagalanlah yang memberikan mereka jalan untuk mencapai keberhasilan. Tanpa kita sadari bukan keberhasilan atau kemenangan yang mengajarkan kita untuk tangguh, untuk tak mudah putus asa, dan untuk terus berjuang menggapai segala asa yang kita ingini. Keberhasilan hanya memberikan rasa puas dan bangga akan semua jerih payah yang sudah kita lakukan. Tapi lewat kegagalan, kita akan belajar untuk bisa berbesar hati, ikut bahagia atas keberhasilan orang lain -meski saat itu kita sedih karena gagal-, dan untuk pantang menyerah. Sebenarnya keberhasilan kita bukanlah di saat kita memang berhasil dan tak pernah gagal, tapi justru di saat kita bisa bangkit dari kegagalan itu. 

Cobalah untuk tetap berpikir positif pada setiap kegagalan yang kita alami. Karena sesungguhnya dalam setiap kegagalan itu ada pelajaran yang bisa kita petik. Sesuatu yang bisa membantu kita untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Sesuatu yang bisa mengajarkan kita untuk menghargai sekecil apapun usaha atau kerja orang lain karena kita tahu bahwa untuk berhasil dalam suatu hal tidaklah mudah. Ingatlah bahwa tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan kedua.

Orang yang tak pernah gagal akan merasa sangat sulit untuk dapat bangkit kembali karena mereka tidak terbiasa untuk itu. Tapi tengoklah orang yang sudah berkali-kali gagal dalam hidupnya, ia akan bisa bangkit dengan cepat sehingga bisa lebih cepat meraih keberhasilannya. Seorang seperti Thomas Alva Edison pun harus gagal berkali-kali untuk bisa menemukan lampu pijar yang ada seperti sekarang ini. Bahkan saat ia berada di puncak kemenangan pun ia masih mendapatkan cobaan yang membuat ia terpuruk. Tapi lagi-lagi, keberhasilan ialah saat di mana kita bisa bangkit dari keterpurukan itu. Kegagalan akan membuat kita bisa lebih menghargai keberhasilan atau kemenangan yang kita dapatkan.

-Our greatest glory isn't in never falling but in rising everytime we fall (anonym)-

Hidup Itu..

Hidup memang penuh misteri. Selalu memberikan kejutan di setiap harinya. Kadang kala pita warna-warni berterbangan di langit hidup, namun tak jarang pula awan kelabu datang menyelimutinya. Tapi hidup adalah bagaimana kita menghadapinya, bagaimana kita memperjuangkannya. Hidup yang berarti bukanlah di saat kita ada di tengah pujian, tapi justru di saat kita berada di tengah caci maki orang-orang. Karena dari situ kita akan dapat lebih mengerti akan hidup. Dari situ pula kita akan dapat belajar untuk selalu bangkit sedalam apapun kita terjatuh. Hidup yang berarti juga bukanlah hidup dengan bergelimangan harta, tapi justru hidup dalam sejuta kesederhanaan. Karena kesederhanaan bisa mengajari kita untuk bisa berbagi dengan sesama, mengajarkan kita untuk bisa memiliki empati dan simpati pada orang lain. Dengan kesederhanaan pula kita dapat belajar untuk selalu mensyukuri apa yang kita punya. Kadang kita sering kali lupa bahwa apa yang selama ini kita miliki hanyalah titipan Tuhan semata yang bisa Ia ambil kapanpun tanpa bisa dicegah. Kita terlalu terlena akan segala fasilitas yang selama ini kita rasakan hingga lupa bahwa dari semua nikmat yang Tuhan berikan pastilah ada satu tugas yang harus kita kerjakan. Hidup terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja tanpa ada hal berguna yang bisa kita lakukan. Belajarlah untuk selalu menikmati hidup meskipun kadang hidup terasa begitu sulit. Karena hidup cuma satu kali. Dan janganlah berprasangka buruk pada Tuhanmu atas apa yang terjadi. Karena dari setiap kesulitan pasti akan ada satu kebahagiaan.

Kamis, September 02, 2010

10 Kesalahan Saat PDKT




1001 cara tentu akan Anda lakukan untuk mendapatkan hati pria incaran. Jangan salah langkah, bisa-bisa ide cemerlang berubah jadi bumerang. Nah, agar usaha menarik perhatian si dia tak sia-sia, jauhi sikap yang bias membuatnya menjauh. Tampillah sempurna dan hindari kesalahan ini. 

1. Menggunakan Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh bisa menjadi cara paling ampuh untuk mendapatkan perhatian, sekaligus cara yang paling tak dimengerti pria. Memainkan dan memilinkan rambut bisa merebut perhatiannya, namun jika dilakukan terus-menerus si dia malah akan menganggap Anda sedang gugup. Tak perlu susah-susah memikirkan gaya, senyum manis Anda ternyata cukup membuatnya tertarik. 

2. Bersikap Berlebihan
Tak perlu menunjukkan sikap berlebihan, seperti terlalu antusias menceritakan banyak hal agar mendapat kesan kalau Anda enak diajak bicara, atau tertawa terbahak-bahak saat ia melancarkan lelucon. Ini membuat pria menganggap kalau Anda sedang bertingkah aneh. Tampil smart, elegan, dan tidak dibuat-buat, itu yang diharapkan si dia dari Anda. 

3. Menggoda Lewat Jejaring Sosial
Jejaring sosial sangat efektif untuk menjalin hubungan pertemanan, tetapi bukan cara yang tepat untuk mengutarakan ketertarikan pada si dia. Alih-alih menarik perhatian, si dia malah menganggap godaan anda hanya sebagai lelucon pertemanan saja. Goda saja dia secara langsung, karena membuat pria merasa spesial dan menilai Anda bersikap berani dan dewasa. Tetapi jangan berlebihan, ya, karena bukannya mendekat dia malah kabur, lagi. 

4. SMS dan Telepon yang Tidak Penting
Niatnya sih, ingin memberi perhatian, tapi percayalah jurus ini tidak mempan. Menelepon atau mengirim pesan singkat yang berisi ucapan selamat pagi atau menanyakannya sudah makan atau belum, tak akan membuatnya tergoda. Apalagi jika aksi ini dilancarkan setiap hari. Bisa dipastikan si dia akan merasa risih. Toh, Anda juga bukan perawatnya yang harus selalu mengingatkan si dia makan, kan? Sebaiknya SMS atau telepon dia hanya untuk hal yang penting saja. Hitung-hitung hemat pulsa, kan?

5. Membicarakan Keburukan Mantan
Berbicara dengan pria incaran memang sering membuat gugup dan kehabisan kata-kata. Carilah topik apa pun asal tidak membicarakan keburukan mantan, seperti, "Mantanku itu, pacarnya di mana-mana," atau "Enggak tahu deh kenapa hubunganku bisa lama banget sama mantanku itu, padahal pelitnya minta ampun." Sebelum melontarkan ini, pikirkan kalau semua pria itu sama. Bisa jadi si dia juga memiliki sifat yang sama dengan si mantan. Misal, terlalu sering bermain game, atau terlalu banyak teman perempuan. Kalaupun tidak, si dia akan berpikir Anda akan membicarakannya ke semua orang saat dia berbuat kesalahan pada Anda. 

6. Menjelekkan Perempuan Lain
Hindari juga mengomentari keburukan perempuan lain. Misalnya, berkomentar negatif pada perempuan berpakaian terbuka yang melintas di depan Anda. Atau membicarakan teman yang punya pacar banyak. Membicarakan keburukan orang lain bisa membuatnya berpikir kalau Anda tak percaya diri dan memiliki sifat iri. Membicarakan musik favorit jauh lebih baik. 

7. Mengandalkan Daya Tarik Seksual
Jika tak ingin si dia mendekat hanya karena tubuh Anda, tak perlu memakai rok minim dan atasan terlalu terbuka saat berkencan. Penampilan yang terlalu seksi bisa membuatnya lupa untuk mengenal Anda lebih dalam, karena sibuk mengagumi atau berkomentar dalam hati tampilan Anda. Penampilan yang kasual bisa mencairkan suasana dan membuat si dia nyaman berhadapan dengan Anda. 

8. Mudah "Dijamah" dan "Menjamah"
Baru ngobrol lima menit, Anda sudah membelai rambutnya atau mengelus tangannya. Bagi perempuan sentuhan adalah ungkapan peduli, namun bagi pria, ini adalah sikap yang "mengundang". Jadi, meski Anda suka setengah mati, atau rasa cinta Anda sudah sampai ke ubun-ubun, sebaiknya tahan diri. Anda juga pasti tidak nyaman bila bertemu dengan pria yang baru dikenal sudah berani pegang sana-pegang sini. 

9. Menjadi Orang Lain
Sebagus apa pun sosok orang lain, menjadi diri sendiri tetap yang terbaik. Tidak perlu Anda bersusah payah mengarang cerita agar terlihat atau terkesan sebagai sosok yang sempurna. Jujurlah dan katakan apa adanya tentang diri Anda. Jika Anda tidak bisa masak, dan dia bertanya Anda bisa masak atau tidak, katakan saja "SAya bisa masak mie instan (mie instan dimasak juga, kan?)" Sehingga Anda tidak berbohong.

10. Mengutarakan Pria Idaman
Tak ada mahluk yang sempurna, termasuk kita sebagai perempuan. Membicarakan tipe pria idaman membuatnya berpikir kalau Anda tak bisa menerima seseorang apa adanya. Buatlah kesan bahwa si dia adalah tipe pria idaman yang Anda cari dengan tidak membandingkannya dengan siapa pun.

Sumber : female.kompas.com

6 Kesalahan Saat Merampingkan Perut



Tak bisa dipungkiri, bagian dari tubuh kita yang paling sulit diperbaiki adalah perut. Jikapun dalam posisi berdiri perut Anda terlihat ramping, begitu duduk, maka tampaklah perut yang menggelambir. Ketika Anda sudah berhasil menurunkan berat badan, bagian perut sering kali masih terlihat sedikit membuncit.

Namun, bila latihan perut yang Anda lakukan belum juga menampakkan hasil, ada kemungkinan Anda melakukan beberapa kesalahan saat melakukannya. Berikut beberapa di antaranya:

Kesalahan #1: Agar perut kencang, latihan pengencangan perut harus dilakukan setiap hari.
Perut pun butuh istirahat dan memulihkan diri. Hanya saat beristirahat, otot-otot terbangun. "Latihan perut secara konsisten tiga hingga lima hari seminggu bisa menghasilkan perut yang kuat dan kencang," kata Kathy Kaehler, trainer dan penulis buku Kathy Kaehler's Celebrity Workouts.

Kesalahan #2: Latihan perut yang baik harus dilakukan 1/2 jam.
"Jika harus memakan waktu begitu lama agar manfaatnya terasa, Anda pasti salah," kata Kaehler. Menurutnya, ia melatih Jennifer Aniston sekitar tiga hari seminggu, dan latihan perut itu sendiri dilakukan tidak lebih dari 5 menit setiap latihan. Fokuslah pada kualitasnya, bukan kuantitasnya.

Kesalahan #3. Latihan "crunch" yang sangat lambat membuat perut Anda lebih kuat.
Latihan crunch dilakukan dengan berbaring dengan lutut tertekuk, mengangkat kepala, leher, dan pundak. Otot perut dirapatkan, kemudian kepala, leher, dan pundak diturunkan kembali perlahan-lahan.

Namun, mempertahankan posisi kepala yang terangkat selama 1 menit tidak menjamin otot perut Anda lebih kuat. Bahkan, latihan perut yang dilakukan sangat lambat mungkin kurang efektif. Idealnya, latihan tersebut bisa membantu Anda melakukan gerakan lebih baik, dari kickboxing hingga mengangkat koper. Tak satu pun dari gerakan ini dilakukan dengan lambat, kan?

Kesalahan #4: Waktu terbaik untuk melatih perut adalah pada akhir sesi latihan.
"Tidak ada perbedaan fisiologis ketika Anda melatih perut (pada akhir latihan), kecuali bila Anda melakukannya secara konsisten," kata peneliti perut dan ahli terapi fisik Gilbert Willett, MS, yang juga profesor tamu di University of Nebraska Medical Center.

Jadi, tidak ada waktu terbaik untuk latihan otot perut. Anda bisa melakukannya kapan saja. Namun, kalau Anda melatih otot perut pada awal sesi latihan olahraga, pastikan Anda melakukan pemanasan lebih dulu. Bila aliran darah sudah lancar, maka berbagai tipe cedera selama latihan bisa dicegah. 

Kesalahan #5: Anda tidak bisa membentuk perut "six-pack" dengan pilates.
"Pilates melatih otot pusat. Jadi, jika Anda melakukannya secara teratur dan mengombinasikannya dengan diet dan latihan kardio, pilates juga bisa membentuk perut Anda jadi six-pack," ungkap Kimberly Lyons, personal trainer di Los Angeles.

Meskipun demikian, jangan menganggap bahwa latihan Pilates menjamin perut jadi six-pack. "Bagaimana tampilan perut Anda, hal itu tergantung pada gen Anda, juga seberapa rampingnya Anda, berapa panjang torso Anda, dan tinggi badan Anda," katanya. 

Kesalahan #6: Tubuh Anda tidak akan kencang tanpa latihan beban
Anda tidak membutuhkan beban untuk membentuk perut yang seksi, meskipun beberapa atlet memang menggunakannya untuk membangun kekuatan ekstra. Mengapa begitu? "Banyak peralatan beban untuk perut tidak didesain untuk kaum perempuan," ungkap Lyons. "Jika tubuh Anda tidak bisa menyesuaikan diri dengan alat dalam kondisi semestinya, maka Anda malah bisa menekan tubuh Anda di bagian yang salah."

Saran Lyons, tetaplah berlatih dengan memanfaatkan tubuh Anda, seperti latihan push-up, crunch, atau plank: murah, efektif, dan bisa dilakukan di mana saja.


Sumber : female.kompas.com

Menjadi Teman yang Selalu Dicari



Semua orang tentu ingin menjadi teman yang menyenangkan bagi lingkungannya. Ingin menjadi sosok yang menghidupkan suasana, orang yang selalu dicari ketika teman menghadapi masalah, dan pihak yang diandalkan ketika orang lain membutuhkan informasi mengenai apapun.

Tidak semua orang memiliki kualitas semacam ini, tetapi bukannya tidak dapat dipelajari. Andapun bisa menjadi teman favorit siapa saja. Simak caranya:

1. Meluangkan waktu untuk persahabatan
Suatu persahabatan tidak akan memudar apabila Anda dapat meluangkan sedikit waktu Anda untuk bertemu satu sama lain. Luangkan sedikit waktu untuk menghargai seorang sahabat dengan sesekali menelepon atau SMS untuk menanyakan kabarnya, mengirimkan e-mail berisi jokes-jokes atau gambar-gambar indah, atau mengajaknya pergi bersama. Anda bisa membuat catatan tentang tanggal ulang tahunnya di ponsel atau di komputer, dan mengirimkan pesan berisi ucapan selamat untuknya. 

Pastikan Anda juga tetap meneleponnya ketika ia tersandung masalah. Ingat, teman sejati tidak akan melarikan diri ketika terjadi suatu perubahan. Teman yang baik tetap bersama dalam memberikan dukungan kepada temannya dalam keadaan apapun.

2. Pastikan Anda tidak menjadi beban
Persahabatan dapat berangsur menghilang jika tidak ada keseimbangan antara memberi dan menerima. Pekalah terhadap banyak teman, mungkin Anda dapat menawarkan sesuatu, baik itu waktu atau tenaga untuk membantunya. Persahabatan dapat mengalir apabila dapat berjalan dengan seimbang.

3. Jadilah pendengar yang baik
Kebanyakan orang lebih suka berbicara daripada mendengarkan. Ketika Anda harus mendengarkan curhat seorang sahabat, Anda sering menjadi bosan dan ingin memberikan beberapa pendapat. Belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik, karena itu akan dihargai oleh lawan bicara Anda:
* Mempertahankan kontak mata
Anda dapat mengangguk atau sedikit bergumam untuk menunjukkan bahwa Anda memahami maksud dari cerita sahabat.

* Jangan memotong atau menyelesaikan kalimat teman Anda
Ada baiknya apabila Anda fokus dan tidak memotong ketika teman sedang berbicara. Tahan diri Anda ketika ingin memberikan respons yang dapat memotong pembicaraan.

* Minimalkan gangguan
Ketika ada teman yang sedang bercerita dengan Anda, lebih baik Anda tidak melakukan pekerjaan lain. Hal tersebut dapat memperlihatkan bahwa Anda tidak serius menanggapinya, atau kurang berminat untuk mendengarkan cerita teman Anda.

* Berhati-hatilah jika memberi saran
Seorang perempuan biasanya curhat hanya karena ingin mengeluarkan uneg-uneg, atau ingin didengarkan, bukan untuk mencari solusi. Maka, berhematlah dengan segala saran yang Anda miliki. Ia toh akan tetap membuat keputusannya sendiri.

4. Jadilah orang yang membelanya ketika dibutuhkan
Ketika Anda berada pada suatu pertemuan dengan teman Anda di mana orang-orang sedang membicarakan keburukan teman Anda, Anda dapat berdiri dan membelanya. Tidak berarti Anda harus membelanya meskipun ia bersalah. Katakan bahwa teman Anda tidak  seperti yang mereka katakan, setidaknya bagi Anda, dan Anda merasa tidak enak mendengarkan percakapan seperti itu. Dengan demikian, Anda dapat memperdalam persahabatan dengan teman Anda.

Sumber : female.kompas.com

Minggu, Juli 11, 2010

Teh Hijau (Green Tea)


Apakah Teh Hijau Itu ?

Apakah teh hijau berbeda dengan teh yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat ? Kita mengenal 3 macam teh yang diminum :

·      Teh hitam (black tea, teh merah) :

Daun teh difermentasi seluruhnya 100%, merupakan teh yang umum dikonsumsi di masyarakat

·      Teh oolong :

Daun teh hanya difermentasi 50%

·      Teh hijau :

Daun teh tidak mengalami fermentasi, hanya dikeringkan saja dengan pemanasan dan penguapan untuk menginaktivasi enzim polifenol oksidase

 

Sejarah Pohon Teh

Teh sebagai minuman obat telah dikenal sejak tahun 2700 SM di negeri Cina, yang kemudian dibawa ke Jepang dan menyebar ke seluruh dunia.

Teh berasal dari pohon teh yang disebut Camellia sinensis. Pohon teh yang berasal dari daerah Assam di India, dikenal dengan varietas Assamica, sedangkan yang berasal dari dataran Cina dan Asia Timur dikenal dengan varietas Sinensis.

Sebagian besar pohon teh di Indonesia adalah varietas dari Assamica, meskipun demikian ada beberapa perkebunan yang menanam pohon teh dari varietas Sinensis.

Pohon teh di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1686 pada waktu penjajahan Belanda, seorang Belanda yang bernama Dr. Andreas Cleyer yang membawa pohon teh ke Indonesia.

 

Manfaat Teh Hijau

·      Sebagai anti kanker di perut, payudara, kandungan, prostat, rongga mulut dll

·      Sebagai ani mikroba

·      Mencegah aterosklerosis

·      Menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskuler dan stroke, teh hijau memiliki efek pelindung jantung, khususnya apabila mulai dikonsumsi sebelum terjadi pengerasan arteri

·      Mencegah penyakit ginjal

·      Anti diabetes

·      Meningkatkan daya imunitas/kekebalan tubuh

·      Mencegah penyakit Parkinson

·      Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida

·      Mencegah karies gigi

·      Mencegah napas berbau

·      Sebagai diuretika

·      Mencegah oksidasi

·      Mencegah osteoporosis

·      Memperlambat proses penuaan dan memperpanjang umur karena aktivitas antioksidan

·      Menurunkan berat badan/melangsingkan tubuh

·      Dan lain-lain

 

Manfaat-manfaat tersebut di atas berbeda pada setiap orang dan bersifat individual, yaitu reaksi atau manfaat yang dirasakan akan berbeda pada setiap orang. Sebagian besar khasiat teh hijau disebabkan adanya senyawa polifenol yaitu katekin. Selain katekin, masih banyak senyawa-senyawa lain yang ditemukan dalam daun teh, antara lain kafein, tannin, vitamin, mineral.

Komposisi bermacam-macam katekin dalam teh hijau adalah sebagai berikut :

Katekin                          : 1-2%

Epikatekin                     : 1-3%

Epikaekin galat             : 3-6%

Gallokatekin                  : 1-3%

Epigallokatekin             : 3-6%

Epigallokatekin galat    : 7-13%

Kandungan katekin pada varietas Assamica lebih banyak tetapi varietas Sinensis memiliki aroma yang lebih baih karena kandungan asam aminonya lebih tinggi.

 

Cara Menyeduh Teh Hijau

·      Satu sendok teh (2,5 gram) teh hijau diletakkan dalam penyaring teh dalam poci tanah atau porselen dan diseduh dengan air panas yang telah mendidih

·      Suhu air panas sebaiknya antara 80-90oC, atau air mendidih yang dibiarkan dahulu selama 5 menit

·      Teh hijau yang telah diseduh dengan air panas tersebut dibiarkan terendam selama 2-5 menit, kemudian daunt eh dalam penyaring teh diangkat dan dikeluarkan dari poci

·      Teh yang telah diangkat dapat diseduh sekali lagi selama 2-5 menit dengan air panas

·      Setelah penyeduhan kedua, ampas teh hijau sebaiknya tidak diseduh lagi dan dibuang

·      Pembuatan teh hijau jangan dilakukan di dalam poci / panic aluminium atau stainless steel, karena akan memberikan reaksi yang kurang baik pada peminum teh, antara lain nyeri lambung, mual, bahkan sampai kolik lambung atau usus

·      Penyeduhan teh jangan terlalu lama atau lebih dari 5 menit, karena akan menyebabkan pengeluaran zat tanin dari dalam daun teh. Zat tanin juga dapat menyebabkan nyeri lambung atau nyeri perut, bahkan sampai kolik abdomen

·      Larutan teh hijau yang telah siap dikonsumsi, sebaiknya diminum sesudah makan dalam keadaan hangat, jangan terlalu panas karena berisiko terkena kanker oesophagus (kerongkongan)

·      Larutan teh hijau sebaiknya tidak dicampur dengan gula atau pemanis lainnya karena akan mengubah aroma teh hijau

 

Dosis Teh Hijau

Dosis yang terbukti bermanfaat adalah 5-6 cangkir sehari.

Bagi peminum teh hijau, lanjutkanlah kebiasaan itu. Bila Anda baru memulai minum teh hijau, minumlah secara teratur dan Anda akan mendapatkan manfaatnya walaupun dalam waktu yang panjang

 

Sumber : Forum Komunikasi FK UK. Maranatha edisi Juni 2007

Si Dia Flirting Gak Sih?



Flirting, menurut Jeffrey Hall, PhD, seorang asisten profesor dari studi komunikasi di University of Kansas, menggambarkan seluruh pendekatan yang dilakukan seseorang untuk menunjukkan minat secara romantik. Banyak hal yang dilakukan saat flirting, entah itu dengan pandangan mata, gerak-gerik, atau dengan mengucapkan kata-kata rayuan.

Dalam penelitian barunya mengenai berbagai gaya flirting, Hall menemukan lima dasar flirting. Setiap gaya memiliki irisan, atau ciri-ciri yang mirip dengan gaya lainnya. Dan, meskipun ia melibatkan pria dan wanita dalam penelitiannya, yang diungkapkannya kali ini hanya tipe flirting para pria.

1. The Playful Flirt
Pernahkah Anda bertemu seorang pria di suatu tempat, dan langsung merasa "klik" dengannya? Caranya berbicara mengesankan ia sangat tertarik dengan kehidupan Anda. Namun setelah meminta nomor telepon Anda, ia tak pernah menghubungi Anda hingga sekarang. Inilah yang disebutplatful flirt. Dengan pesonanya, dia membuat Anda merasa jadi orang paling menarik di dunia. Saat berbicara, matanya tak bisa lepas dari Anda.

Sisi romantisme pria tipe ini: Dia mungkin mengecoh banyak wanita. Dia dapat berpindah dari hubungan dengan satu orang kepada orang lain, dan dia tidak menjalaninya dengan serius.

Apakah pria seperti ini yang Anda inginkan? “Orang-orang ini hanya ingin meningkatkan keyakinan diri mereka,” kata Hall. “Dia menggoda hanya karena dia menyukai cara tersebut. Hal tersebut bagaikan olah raga baginya, bukan merupakan suatu cara untuk memulai hubungan."

2. The Physical Flirt
Anda pasti pernah melihat orang seperti ini. Dia selalu tampil percaya diri, entah dengan penampilannya atau cara bicaranya. Di mana pun berada, dia sangat nyaman dengan bahasa tubuhnya, dan sebaliknya juga sangat ahli untuk membaca bahasa tubuh Anda. Dia juga sangat pintar berbicara, dan dengan mudah membuat Anda terlibat dalam obrolan intens yang menjurus ke romantisme.

Sisi romantis pria tipe ini: Tipe ini cenderung mampu mendapatkan perhatian wanita dengan cepat.

Namun, apakah pria seperti ini yang Anda inginkan? Dia memang tertarik pada Anda, tetapi dia juga akan mudah flirting dengan perempuan lain. Jadi berhubungan dengannya dalam jangka pendek merupakan suatu ide yang baik, tetapi tidak untuk jangka panjang.

3. The Sincere Flirt
Anda mungkin bertemu dia di tempat kerja atau melalui tetangga Anda, mengira dia salah satu teman Anda. Ternyata dia senang ngobrol dan ingin mengenal Anda lebih jauh. “Dia mungkin berhati-hati untuk mendekati Anda,” Hall memperingatkan. “Orang seperti ini percaya bahwa wanita harus diberi waktu sampai perasaannya muncul, tanpa harus dipaksa atau didesak untuk segera memberi jawaban."

Sisi romantisme pria tipe ini: Dia bergerak lebih lambat dari pria tipe Physical Flirt. Tetapi dia tipe pria yang ingin memiliki pacar serius, yang memiliki chemistry secara fisik maupun emosional dengan pasangannya. Pria seperti ini jelas merupakan pasangan yang Anda inginkan. 

4. The Traditional Flirt 
Di mata Anda, mungkin ia seorang pria konservatif. Ia tipe pria yang selalu mengikuti peran ganda tadisional, misalnya: prialah yang harus melakukan pendekatan, membayar makanan, atau memutuskan kemana Anda akan berkencan. Anda mungkin akan bertanya-tanya mengenai caranya berhubungan, karena ia bertindak begitu cepat.

Sisi romantisme pria tipe ini: Dia cenderung membentuk hubungan yang solid, dan dia tidak suka main-main. Sama seperti tipe Sincere Flirt, pria seperti ini memang cenderung ingin membangun hubungan yang serius. Begitu ia melakukan pendekatan pertamanya, saat itulah ia tahu bahwa Anda lah yang ia inginkan.

5. The Polite Flirt
Pria seperti ini agak sulit disadari kesadarannya. Sebab, ia tidak menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan kencan, ataupun momen mencari pasangan. Kalaupun ia sedang berada di kelab malam, biasanya karena dipaksa oleh teman-temannya. Lalu, dia akan duduk di pojokan. Tidak berarti pria ini tidak butuh pasangan; ia hanya tidak suka cara yang digunakan orang lain untuk mencari pasangan. Akibatnya, perempuan sering mengira pria tipe ini hanya menginginkan hubungan yang platonis.

Sisi romantisme pria tipe ini: Ia hanya mau "diganggu" oleh seseorang yang menurutnya layak diajak serius. 

Dengan gayanya itu, sebenarnya pria seperti ini cukup baik untuk dijadikan kekasih. Tetapi bisakah Anda mengikuti caranya yang tidak menyukai hal-hal romantis? Jeffrey Hall menyarankan, jika Anda memiliki rencana untuk makan siang bersama, ubah rencana tersebut menjadi makan mala. Atau, ajak dia untuk jalan-jalan menikmati malam. “Begitu Anda melewati masa-masa flirting ini, hal-hal lain akan lebih mudah untuk Anda," katanya.


Sumber : www.female.kompas.com

Selasa, Juli 06, 2010

Lesson in Life

I've learned that we don't have to change friends if we understand that friends change.

I've learned that no matter how good a friend is, they're going to hurt you every once in a while and you must forgive them for that.

I've learned that true friendship continues to grow, even over the longest distance. The same goes for true love.

I've learned that you can do something in an instant that will give you heartache for life.

I've learned that it's taking me a long time to become the person I want to be.

I've learned that you should always leave loved ones with loving words. It may be the last time you see them.

I've learned that you can keep going long after you can't.

I've learned that we are responsible for what we do, no matter how we feel.

I've learned that either you control your attitude or it controls you.

I've learned that regardless of how hot and steamy a relationship is at first, the passion fades and there had better be something else to take its place.

I've learned that heroes are the people who do what has to be done when it needs to be done, regardless of the consequences.

I've learned that money is a lousy way of keeping score.

I've learned that my best friend and I can do anything or nothing and have the best time.

I've learned that sometimes the people you expect to kick you when you're down, will be the ones to help you get back up.

I've learned that sometimes when I'm angry I have the right to be angry, but that doesn't give me the right to be cruel.

I've learned that just because someone doesn't love you the way you want them to doesn't mean they don't love you with all they have.

I've learned that maturity has more to do with what types of experiences you've had and what you've learned from them, and less to do with how many years you have lived.

I've learned that it isn't always enough to be forgiven by others. Sometimes you have to learn to forgive yourself.

I've learned that no matter how bad your heart is broken the world doesn't stop for your grief.

I've learned that our background and circumstances may have influenced who we are, but we are responsible for who we become.

I've learned that just because two people argue, it doesn't mean they don't love each other And just because they don't argue, it doesn't mean they do love each other.

I've learned that you shouldn't be so eager to find out a secret. It could change your life forever.

I've learned that two people can look at the same thing and see something totally different.

I've learned that your life can be changed in a matter of hours by people who don't even know you.

I've learned that even when you think you have no more to give, when a friend cries out to you you will find the strength to help.

I've learned that credentials on the wall do not make you a decent human being.

I've learned that the people you care about most in life are sometimes taken from you too soon

I've learned that you cannot make someone love you.

All you can do is be someone who can be loved.

The rest is up to them.

I've learned that no matter how much I care, some people just don't care back.

I've learned that it takes years to build up trust, and only seconds to destroy it.

I've learned that it's not what you have in your life but who you have in your life that counts

I've learned that you can do something in an instant that will give you heartache for life.

I've learned that it's taking me a long time to become the person I want to be.

I've learned that you should always leave loved ones with loving words.

It may be the last time you see them.

I've learned that you can keep going long after you think you can't.

I've learned that we are responsible for what we do, no matter how we feel.

I've learned that either you control your attitude or it controls you.

I've learned that learning to forgive takes practice.

I've learned that there are people who love you dearly, but just don't know how to show it.

I've learned that just because someone doesn't love you the way you want them to doesn't mean they don't love you with all they have.

I've learned that it isn't always enough to be forgiven by others. Sometimes you have to learn to forgive yourself

I've learned that no matter how bad your heart is broken the world doesn't stop for your grief.

(www.Indianchild.com)