Welcome to NenkDyDy...

Yuk cari tau tentang dunia kesehatan, tips, atau bahkan tulisan iseng aku di sini...moga smuanya bisa bermanfaat yaa dan...selamat menikmati... ^^

Senin, Juni 16, 2008

Makanan Terbaik Penurun Kolesterol

KEBIASAAN dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah Anda. Semakin baik pola dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan Anda secara keseluruhan .

Bagi Anda yang ingin terhindar dari masalah kolesterol ada baiknya mulai mempertimbangkan makanan sehat antikolesterol. Berikut adalah lima makanan terbaik menurut Mayo Clinic yang membantu menurunkan kolesterol dan melindungi jantung serta pembuluh darah Anda.

1. Bubur gandum/oatmeal
Oatmeal mengandung serat larut (soluble fiber) yang dapat menurunkan kolesterol buruk (low-density lipoprotein /LDL) Anda. Soluble fiber juga ditemukan pada jenis makanan lain seperti kacang ginjal (kidney beans), apel, buah pir, barley, dan buah prune. Serat yang larut diyakini mampu menurunkan penyerapan kolesterol dalam pencernaan Anda. Mengonsumsi 10 gram lebih serat larut setiap hari dapat menurunkan kadar total LDL. Setiap 1 1/2 cangkir oatmeal matang yang Anda makan mengandung 6 gram serat. Jika Anda tambahkan buah seperti pisang, Anda menambah 4 gram lebih serat .

2. Kacang walnuts, almonds dan jenis lainnya
Berbagai studi menunjukkan, walnut secara signifikan menurunkan kolesterol dalam darah. Kacang ini mengandung banyak asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids) yang dapat membuat pembuluh darah tetap sehat dan elastis. Kacang Almond juga memiliki faedah yang tidak terlalu beda, di mana penurunan kolesterol dapat Anda rasakan setelah sekitar empat minggu.

Diet untuk menurunkan kolesterol dengan 20 persen sumber kalori berasal dari walnut diklaim dapat menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 12 persen. Kacang-kacangan umumnya berkalori tinggi sehingga dengan hanya sekitar segenggam (tidak lebih dari 2 ons atau 57 gram) akan memberi faedah.

Namun perlu diingat, ketika Anda mengonsumsinya dengan makanan lain jangan berlebihan. Makan berlebih justru membuat Anda kegemukan dan memicu risiko jantung.

3. Ikan dan asam lemak omega-3
Banyak riset yang mendukung manfaat mengonsumsi ikan dalam menurunkan kolesterol karena ikan kaya kandungan asam lemak omega-3. Asam lemak Omega-3 juga membantu jantung dengan beragam cara seperti menurunkan tekanan darah dan menekan risiko pembekuan darah. Pada pasien yang sudah mengalami serangan jantung, minyak ikan atau asam lemak omega-3 secara signifikan menurunkan risiko kematian mendadak .

Para dokter biasanya merekomendasikan untuk memakan ikan minimal dua kali dalam semingguu. Sumber makanan yang kaya omega-3 terdapat pada makarel, ikan herring, sarden, tuna albacore dan salmon.

Perlu diingat, untuk mempertahankan faedah ikan bagi kesehatan, sebaiknya ikan dipanggang atau dibakar dalam oven. Jika tidak suka ikan, Anda juga bisa mempeoleh omega-3 dari makanan lain seperti ground flaxseed atau canola oil.

Anda juga dapat memperoleh omega-3 atau minyak ikan dari suplemen, tetapi tentu tidak akan mendapatkn semua nutrien penting dalam ikan seperti selenium. Bila Anda memutuskan memakan suplemen, ingatlah untuk tetap memperhatikan pola makan Anda dan makanlah daging yang rendah lemak atau sayuran untuk menggantikan ikan.

4. Minyak Zaitun/Olive Oil
Minyak Zaitun atau olive oil mengandung campuran antioksidan potensial yang dapat menekan kolesterol tanpa mengganggu kadar kolesterol baik (HDL) Anda .

Badan Pengawas Makanan AS (FDA) merekomendasikan untuk mengonsumi sekitar 2 sendok makan (23 gram) olive oil setiap hari untuk menjaga jantung tetap sehat. Untuk menambah olive oil dalam daftar menu, Anda bisa mencampunya dengan sayuran, bumbu cair, atau mencampurnya dengan cuka sebagai pelengkap salad. Anda juga dapat menggunakan olive oil as sebagai pengganti mentega ketika memoles daging.

Beberapa riset menyarankan bahwa efek olive oil dalam menurunkan kolesterol akan lebih besar jika Anda memilih extra-virgin olive oil atau minyak zaitun ekstra murni. Minyak jenis ini tidak melewati proses pengolahan dan penambahan zat kimia yang diyakini mengandung lebih banyak antioksidan menyehatkan. Sebaiknya hindari "light" olive oil karena biasanya jenis ini sudah melewati beragam proses pengolahan sehingga faedahnya tidak akan maksimal.

5. Makanan yang difortifikasi atau diperkaya sterol dan stanol tumbuhan.
Banyak makanan yang kini telah difortifikasi dengan sterol atau stanol — zat dalam tumbuhan yang membantu menahan penyerapan kolesterol.

Margarin, jus jeruk, atau yogurt ada yang sudah difortifikasi dengan sterol yang bisa menurunkan LDL kolesterol hingga 10 persen. Jumlah sterol tumbuhan yang dibutuhkan untuk mencapai target itu sedikitnya 2 gram yang setara dengan dua porsi (237 mililter) jus jeruk dengan fortifikasi sterol dalam sehari.

Sterol atau stanol tumbuhan yang ditambahkan dalam makanan tidak akan memengaruhi kadar trigliserida atau pun HDL. Sterol atau stanol juga tidak akan mengganggu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E and K.


Sumber : Mayo Clinic

Influenza Bikin Asma Kambuh

SERANGAN asma kerapkali merepotkan dan bahkan dapat membuat kondisi penderitanya kritis. Serangan ini dapat timbul akibat berbagai faktor berupa kontak dengan alergen (bahan yang menimbulkan alergi), infeksi (terutama infeksi virus pada saluran napas), dan kegiatan jasmani berlebihan

Apakah influenza dapat menyebabkan serangan asma atau kambuhnya asma? Perlukan penderita asma menghindar dari penularan influenza? Berikut pertanyaan serta penjelasan dr Samsuridjal Djauzi dalam rubrik konsultasi kesehatan yang dimuat Harian Kompas, Minggu (15/6).

SAYA berumur 45 tahun, bekerja sebagai dosen di sebuah universitas. Sudah sejak kecil saya menderita asma, tetapi sejak menggunakan obat semprot asma sekitar empat tahun ini serangan asma saya jarang datang.

Sebulan lalu suami saya mendapat serangan influenza. Badannya panas, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Rupanya tidak hanya suami saya yang terkena, tetapi juga anak saya yang berumur 19 dan 16 tahun juga terkena.

Terakhir, meski sudah berupaya menghindar, saya ternyata kebagian juga serangan asma. Suami dan anak-anak sembuh dengan baik setelah beristirahat 3-4 hari, tetapi saya mengalami hal berbeda.

Akibat influenza, serangan asma saya timbul dan serangan tersebut berat sehingga saya harus masuk rumah sakit. Kata dokter yang merawat, di samping serangan asma berat, saya juga mengalami komplikasi pneumonia.

Saya dirawat lima hari dan masih dilanjutkan dengan perawatan rawat jalan. Untunglah saya sekarang sudah pulih dan bekerja kembali. Saya perhatikan bahwa dulu saya juga pernah mendapat serangan asma setelah mengalami influenza, tetapi pada saat itu serangan asma saya dapat diatasi tanpa perawatan di rumah sakit.

Apakah influenza dapat menyebabkan serangan asma atau kambuhnya asma? Benarkan sudah ada vaksin influenza?

Menurut informasi yang saya peroleh, vaksin tersebut bermanfaat bagi orang berusia lanjut. Bagaimana dengan penderita asma, apakah juga ada manfaatnya? Terima kasih atas jawaban dokter.

M di B

Saya mengucapkan selamat karena Anda telah berhasil mengendalikan asma Anda. Dengan menggunakan obat semprot asma secara teratur memang keberhasilan pengendalian asma lebih besar.

Bahkan, penderita asma yang berhasil mengendalikan asmanya dapat menikmati kualitas hidup yang baik. Mereka dapat melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan olahraga, seperti mendaki gunung dan bermain bola basket. Keadaan ini disebut pengendalian total. Jadi, asma tidak perlu lagi dianggap sebagai kecacatan sehingga penderita asma dibatasi kegiatannya.

Faktor pencetus serangan asma dapat berupa kontak dengan alergen (bahan yang menimbulkan alergi), infeksi (terutama infeksi virus pada saluran napas), dan kegiatan jasmani berlebihan. Keadaan psikis juga dapat mencetuskan atau memperberat serangan asma.

Nah, influenza adalah infeksi virus influenza pada saluran napas. Jadi, influenza memang merupakan faktor pencetus asma. Dengan demikian penderita asma perlu menghindar dari penularan influenza. Caranya tentu dengan menghindari kontak dengan penderita influenza.

Seperti mungkin Anda ketahui, virus influenza ditularkan melalui udara. Penderita influenza yang batuk diharapkan menutup mulutnya agar virus influenza tidak tersebar di udara. Jika pilek, dihapus dengan tisu dan tisunya harus dibuang di tempat sampah sehingga virus yang mungkin ada di tisu tersebut tak terpapar kepada orang lain.

Meski tindakan tersebut mengurangi penularan, cara yang efektif untuk menghindar dari influenza adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi influenza dilakukan setahun sekali.

Mereka yang dianjurkan untuk menjalani vaksinasi influenza adalah orang berusia lanjut (di atas 60 tahun) dan mereka yang berpenyakit kronik, seperti penyakit saluran napas kronik, penyakit jantung kronik, dan penyakit hati.

Vaksinasi ini juga akan bermanfaat bagi mereka yang mengalami penurunan kekebalan tubuh, seperti orang dengan HIV.

Vaksinasi influenza belum menjadi program pemerintah sehingga biaya masih harus ditanggung masyarakat. Di Indonesia vaksinasi influenza belum populer karena banyak orang beranggapan influenza adalah penyakit ringan yang akan sembuh sendiri.

Sebenarnya anggapan tersebut tidaklah salah. Sebagian besar penderita influenza akan mengalami sakit beberapa hari, tetapi dengan istirahat yang baik pada umumnya akan sembuh kembali.

Namun, pada sekelompok orang influenza dapat berakibat serius, seperti masuk rumah sakit, bahkan kematian. Keadaan serius ini biasanya disebabkan oleh penyulit yang timbul pada orang yang kekebalan tubuhnya menurun.

Di Korea sekitar 4 juta orang menjalani vaksinasi influenza setiap tahun tetapi di Indonesia yang penduduknya jauh lebih banyak hanya sekitar 300.000 orang yang mendapat vaksinasi influenza.

Dengan demikian kesadaran untuk menghindari influenza, termasuk vaksinasi influenza, perlu digalakkan. Sayang, harga vaksin influenza masih mahal, tetapi jika kita memprioritaskan kesehatan, vaksinasi perlu diutamakan. Pada hakikatnya vaksinasi adalah investasi dalam bidang kesehatan, jadi vaksinasi influenza juga akan dapat mengurangi pengeluaran karena biaya pengobatan sekarang ini meningkat tajam.

Nah, saya berharap asma Anda tetap terkendali dan Anda sekarang memahami vaksinasi influenza pada penderita asma dapat mengurangi risiko serangan asma. (dr Samsuridjal Djauzi)


Sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/15/12143119/influenza.bikin.asma.kambuh

Gonorrhoe

Gonorrhea atau di kalangan masyarakat umum dikenal dengan nama GO adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhea. Penyakit ini terutama menyerang mereka yang suka ‘jajan’ a.k.a. suka bergonta ganti pasangan seksual. Karena sifat penularannya yang mudah dan cepat, maka seorang pengidap GO sudah mampu menularkan penyakitnya hanya dengan sekali berhubungan seksual.

Gejala GO

Pada wanita, GO tidak menimbulkan gejala apapun sehingga sering luput dari diagnosa dokter. Hal ini menyebabkan seorang wanita pengidap GO tidak menyadari dirinya terinfeksi lalu menularkannya ke orang lain.

Sebaliknya pada laki laki, GO dapat menimbulkan gejala yang sangat hebat seperti rasa terbakar pada saat kencing, gangguan frekuensi kencing dan keluar nanah dari ujung penis. Bila GO tidak tertangani dengan baik maka pada laki laki dapat menimbulkan peradangan pada ‘pabrik’ sperma berupa epididymitis dan orchitis. GO juga sering menimbulkan gejala sistemik seperti rasa nyeri pada persendian, demam, bercak bercak pada kulit dan lain lain.

Gejala GO juga bisa mengenai tenggorokan (faringitis) terutama bagi mereka yang gemar melakukan oral seks. Gejala pada anus juga bisa terjadi bila hubungan seksual dilakukan secara anal.

Gejala GO pada laki laki akan timbul sekitar 4 sampai 8 hari setelah melakukan kontak seksual dengan penderita GO, walaupun terkadang pada beberapa kasus memerlukan waktu yang lebih panjang dari itu.

Mendiagnosa GO

Gonorrhea dapat dengan mudah didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis pada lendir atau nanah yang keluar dari penis. GO juga bisa didiagnosa dari biakan lendir yang berasal dari saluran kencing, anus atau tenggorokan. Pada pasien dengan gejala sistemik seperti nyeri pada sendi atau gejala pada kulit, kuman GO bisa dibiakan dari bahan darah. Saat ini beberapa metode tes diagnostik secara cepat sudah banyak dikembangkan sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mendiagnosa GO menjadi lebih singkat.

Pengobatan GO

Pengobatan GO tanpa komplikasi, cukup dengan sekali suntikan ceftriakson 125mg. Sayangnya saat ini sudah banyak strain kuman GO yang resisten atau kebal terhadap beberapa jenis antibiotika. Beberapa antibiotika alternatif yang bisa menjadi pilihan adalah Cefixime 400mg, Ciprofloxacin 500mg, Ofloxacin 400mg, dan Levofloxacin 250mg yang diberikan dengan dosis tertentu setiap hari. Pengobatan GO sebaiknya dalam pengawasan dokter agar pengobatan berlangsung dengan tepat untuk mencegah terjadinya resistensi kuman.

Perhatian

Bila kebetulan yang menderita GO adalah pasangan suami istri dan selama menderita GO mereka melakukan hubungan seksual aktif maka keduanya harus berobat meskipun sang istri tidak menimbulkan gejala apapun. Hal ini untuk mencegah terjadinya ‘fenomena pingpong’ yaitu bila hanya suami yang diobati maka ia akan dapat tertular kembali oleh istrinya demikian sebaliknya.

Mencegah GO

Jangan suka bergonta ganti pasangan yang tidak jelas riwayat kesehatannya. Bila terpaksa melakukannya, gunakalah kondom yang memang dikhususkan untuk mencegah penularan penyakit seksual. Bila anda mengalami gejala GO, segeralah berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Sumber : http://medisiana.com/viewtopic.php?t=66

Sebelum Radang Paru, Segera Vaksin Si Kecil

ANGKA KESAKITAN dan kematian bayi dan balita akibat penyakit pneumonia (radang paru) yang disebabkan kuman pneumokokus sangat tinggi. Untuk menekan angka kasus penularan infeksi ini pada bayi dan balita, intervensi aktif untuk menghindari kuman pneumokokus perlu dilakukan melalui pemberian vaksin kepada bali dan balita.

Ketua Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr Soedjatmiko SpA (K), dalam media edukasi, Selasa (29/4), di Jakarta menyatakan upaya untuk menekan laju morbiditas dan mortalitas bayi dan balita perlu keterlibatan lebih besar dari komponen masyarakat, terutama orang tua, tenaga kesehatan, media massa serta pemuka masyarakat.

Pemberian vaksinasi dibutuhkan sebagai tindakan preventif yang efektif sebelum terserang penyakit berbahaya ini. Bila dilakukan perbandingan, biaya pengobatan bagi penderita IPD dengan biaya vaksinasinya terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga perlu dilakukan usaha untuk merubah pola pikir dari pengobatan ke pencegahan.

Salah satu bentuk intervensi aktif yang dapat dilakukan adalah melalui sosialisasi dan edu kasi, baik melalui media massa maupun tatap muka. Orang tua, terutama kaum ibu diberikan pengetahuan yang cukup tentang bahaya penyakit ini dan akibat yang ditimbulkannya. Di samping itu, sosialiasi dan edukasi diharapkan akan mendorong inisiatif para ibu untuk memberikan vaksinasi kepada anaknya.

Di sisi lain, keterlibatan pemerintah dalam mensukseskan program edukasi ini sangat diperlukan sehingga masyarakat memiliki akses yang lebih luas dan pada akhirnya akan menurunkan angka kematian pada bayi dan balita akibat infeksi pneumokokus. Dengan demikian manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Sejauh ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan Indonesia menempati urutan keenam di dunia dengan jumlah kasus pneumonia terbanyak pada anak. Setengah dari kasus pneumonia disebabkan oleh kasus pneumokokus, sehingga diperlukan intervensi aktif untuk pencegahan dengan vaksinasi selain nutrisi yang cukup, pemberian ASI eksklusif dan zinc.

Penyakit pneumonia tergolong dalam penyakit infeksi pneumokokus yang invasif dan merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia (pneumokokus). Penyebarannya melalui darah (invasif) ke organ-organ penting seperti selaput otak, paru, telinga tengah dan menyebabkan kematian utama satu juta bayi dan balita setiap tahunnya di seluruh dunia. Penyakit ini paling banyak menyerang anak-anak di bawah usia 2 tahun.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) WHO tahun 2007 mencatat, penyakit infeksi pneumokokus invasif merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia. Penyakit ini diperkirakan menyebabkan 1 juta kematian anak-anak yang berumur di bawah lima tahun per tahunnya.

Pada Maret 2007, WHO bahkan mengeluarkan rekomendasi penting mengenai vaksin pneumokokus konjugasi (PCV-7) yaitu negara-negara di dunia harus memprioritaskan penggunaan vaksin pneumokokus konjugasi dalam program imunisasi nasional. Rekomendasi ini terutama berlaku bagi negara dengan lebih dari 50 kematian/ 1000 kelahiran hidup anak balita maupun negara dengan lebih dari 50.000 kematian balita per tahun.

Rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti oleh para pakar ilmu kesehatan anak bahkan di Asia pun telah dibentuk suatu kelompok kerja aliansi str ategis penyakit pneumokokus, yaitu Asian Strategic Alliance for Pneumococcus Disease (ASAP) yang diwakili oleh dokter anak di Asia termasuk Indonesia. Bagi negara-negara berkembang, vaksin PCV-7 merupakan prioritas utama yang dapat diintegrasikan pada jadual imunisasi rutin dan sebaiknya dimulai sebelum usia 6 bulan.

Ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) telah menerbitkan rekomendasi dan petunjuk pemakaian dari vaksin pneumokokus ini sejak bulan Juni 2006 yang lalu. Vaksin Pneumokokus ini mulai diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan dan diberikan 1 dosis lagi pada usia 12 - 15 bulan sebagai booster / penguat. Pemberian vaksinasi IPD ini dianjurkan sedini mungkin untuk dapat meningkatkan efektifitas sehingga proteksi / perlindungannya dapat mencapai level yang optimal.

Sumber : http://www.kompas.com/ind...vaksin.si.kecil