Penyakit diabetes atau kencing manis merupakan penyakit yang sulit dikendalikan hanya dengan obat. Penanganan yang baik pada penderita diabetes selain dengan obat-obatan adalah dengan mengubah gaya hidup si penderita. Contohnya melalui program diet dan olah raga / latihan fisik.
Diet
Diet bagi penderita diabetes mellitus berupa pembatasan kalori total makanan yang dikonsumsi. Tujuannya adalah untuk mengendalikan kadar gula darah agar tetap berada di antara nilai-nilai normal. Dasar diet ini adalah memberikan kalori yang cukup dan komposisi yang memadai, dengan memperhatikan jumlah makanan, jadwal makan dan komposisi makanan.
Diet bagi penderita diabetes mellitus berupa pembatasan kalori total makanan yang dikonsumsi. Tujuannya adalah untuk mengendalikan kadar gula darah agar tetap berada di antara nilai-nilai normal. Dasar diet ini adalah memberikan kalori yang cukup dan komposisi yang memadai, dengan memperhatikan jumlah makanan, jadwal makan dan komposisi makanan.
- Jumlah makanan harus disesuaikan dengan jumlah kalori yang dibutuhkan setiap harinya. Kebutuhan ini berdasarkan berat badan (obesitas, kurus, atau ideal), jenis kelamin, usia, cara hidup atau kegiatan pekerjaan (pekerja fisik atau karyawan kantor)
Ringan : terutama duduk, berbaring, dan berjalan di rumah
Sedang : kerja duduk dengan aktivitas olah raga ringan
- Jadwal makan umumnya dibagi menjadi 6, yaitu 3 porsi besar dan 3 porsi kecil. Pembagian ini berdasarkan jumlah kalori yang dibutuhkan. Dilakukan untuk membagi rata asupan kalori sepanjang hari sehingga dapat menghindari kenaikan kadar gula darah yang tinggi.
Karbohidrat ± 68 % dari total kalori
Jenis karbohidrat yang dianjurkan terutama polisakarida seperti dari gandum (roti, bakmi, makaroni), nasi, kentang, ubi dan jagung. ± 5 % dapat diberikan berupa mono atau disakarida, misalnya glukosa, fruktosa atau gula pasir dalam bentuk jam/selai manis atau buah yang matang, sukrosa tidak lebih dari 10 % total asupan energi.
Protein ± 12 % dari total kalori
Protein hewani terutama diperoleh dari ikan, seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, dan putih telur, sedangkan protein nabati dapat diperoleh dari kacang-kacangan misalnya tahu, tempe dan kacang
Lemak ± 20 % dari total kalori
Sebaiknya diambil dari minyak nabati dan sedikit dari lemak hewani. Lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori. Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain daging berlemak dan susu penuh (whole milk)
Garam 6-7 g (1 sdt)garam dapur
Serat ± 60 g
Dapat diperoleh dari ± 350 g sayur-mayur, buah-buahan dan kacang-kacangan.
Pemanis
Pemanis yang bergizi adalah gula alkohol (isomalt, maltitol, mannitol, sorbitol, dan xylitol) yang mengandung 2 cal/g dan fruktosa. Namun fruktosa tidak dianjurkan pada penderita diabetes karena efek sampingnya pada lipid plasma.
Jenis karbohidrat yang dianjurkan terutama polisakarida seperti dari gandum (roti, bakmi, makaroni), nasi, kentang, ubi dan jagung. ± 5 % dapat diberikan berupa mono atau disakarida, misalnya glukosa, fruktosa atau gula pasir dalam bentuk jam/selai manis atau buah yang matang, sukrosa tidak lebih dari 10 % total asupan energi.
Protein ± 12 % dari total kalori
Protein hewani terutama diperoleh dari ikan, seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, dan putih telur, sedangkan protein nabati dapat diperoleh dari kacang-kacangan misalnya tahu, tempe dan kacang
Lemak ± 20 % dari total kalori
Sebaiknya diambil dari minyak nabati dan sedikit dari lemak hewani. Lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori. Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain daging berlemak dan susu penuh (whole milk)
Garam 6-7 g (1 sdt)garam dapur
Serat ± 60 g
Dapat diperoleh dari ± 350 g sayur-mayur, buah-buahan dan kacang-kacangan.
Pemanis
Pemanis yang bergizi adalah gula alkohol (isomalt, maltitol, mannitol, sorbitol, dan xylitol) yang mengandung 2 cal/g dan fruktosa. Namun fruktosa tidak dianjurkan pada penderita diabetes karena efek sampingnya pada lipid plasma.
Olah raga / latihan fisik
Semua penderita dianjurkan untuk berolah raga secara teratur setiap harinya selama ± 20 menit. Latihan dilakukan 1,5 jam sesudah makan. Prinsipnya dikenal dengan istilah RIPE (Continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance).
Gizi
Gizi
Jadwal pemberian makanan
- Jam 06.00 – 07.00 makan pagi (20-30%)
- Jam 09.00 – 10.00 makanan selingan (5-10%)
- Jam 12.00 – 13.00 makan siang (30%)
- Jam 15.00 – 16.00 makanan selingan (5-10%)
- Jam 18.00 – 19.00 makan malam (30%)
Makanan selingan dianjurkan buah
Bahan makanan sumber KH yang baik : tinggi KH kompleks, tinggi serat, rendah indeks glikemik. Contohnya : beras tumbuk, jagung dan buah berair banyak (melon, semangka)
Bahan makanan sumber protein hewani yang baik : mengandung lemak dengan PS ratio >1, rendah kolesterol. Contohnya : daging kurang lemak, ikan, ayam tanpa kulit, putih telur
Bahan makanan sumber lemak nabati yang baik : minyak jagung, kedelai, minyak dengan tinggi MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid) seperti zaitun dan sawit.
Buah yang baik : berair banyak à mengandung banyak serat yang larut air à mengenyangkan dan menghambat absorpsi glukosa dan lemak.
Sayuran yang baik : bukan pucuk dan kecambah à banyak mengandung asam nukleat à meningkatkan kadar asam urat
Bahan makanan yang tidak baik bagi penderita DM :
- Sumber KH dengan indeks glikemik tinggi. Umumnya berbentuk cair/lembek, sangat terolah dan rendah serat. Contoh : permen, coklat, softdrink, makanan dari tepung (terigu dan kanji), bubur, dll.
- Buah : pisang, nangka, durian, sawo, salak, semua buah yang di jus
- Sumber lemak yang rendah PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) dan MUFA serta tinggi SAFAI. Contohnya : kelapa, butter
- Sumber protein/lemak : jeroan, otak/sumsum, kulit, keju, kuning telur, dan makanan yang dicampur dengan kuning telur/keju (kue, biscuit, mie, pizza, dll)